Bab 1
MALAM
itu aku berlengas. Rimas. Seperti ditindas dewa Muse. Senggama haram aku dengan
awek Cina aku malam itu tidak berahi seperti selalu. Mimpi aku tentang utopia
rahi tidak lagi berada di atas puncak ejakulasi penuh sensasi yang sempurna
nikmatnya. Stereo tipikal. Tanpa udara. Tanpa nafas. Tanpa rasa. Tanpa jiwa.
Mungkin ada yang membunuh kepingin aku untuk dibuai sentuhan listrik sang Sita
Dewi berbangsa Cina itu. Ruang hirup yang menyenakkan mungkin. Atau sebenarnya
hentakkan kaki aku di tanah andalus ini sudah tidak punya mangkin diri. Tidak
seperti Ibrahim yang tak putus-putus memancut gagasan jernih, di telapak kudusnya,
air suci dari petala syurga. Membilas dahaga cinta. Rembes cahaya neon pagi
buta menggetarkan resah aku. Berlengas. Rimas. Resah-gelisah. Jam berdetik
perlahan, menyenakkan. Buntu. Dan aku masih tidak mampu melelapkan mata.
#INSOMNIA adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus ( lebih dari sepuluh hari ) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Seringkali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur. Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitiannya dilaporkan bahwa sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius. Insomnia ada tiga (3) jenis: Pertama, jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja. Ke-dua, jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa. Ke-tiga, jenis kronis atau parah, gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.
#PENYEBAB INSOMNIA
: Pertama, faktor Psikologi : stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab
dari Insomnia jenis kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat
menjadi penyebab insonia transient. Ke-dua, problem
Psikiatri, Depresi paling sering
ditemukan. Kamu bangun lebih
pagi dari biasanya yang tidak kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal
depresi, cemas , neorosa, dan
gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.
Ke-tiga, sakit Fisik bermakna sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus,
flu sehingga hidung yang
tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau
sakit fisik tersebut belum dapat di tangani dengan baik, gangguan tidur
atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi. Ke-empat, faktor lingkungan yang
bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api, pabrik
atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur. Dan yang
terakhir, gaya hidup, alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam
kerja yang tidak teratur, juga dapat menjadi faktor penyebab menghadapi
kesulitan untuk tidur.
*Ini
aku tahu dari lebai google. Apa pun. Berbalik pada cherita aku.
“Kalau kau ke pekan malam ini, Kau harus
punya hati, Kalau kau ke hutan malam ini, Kau harus sedia mati.” Derai
suara entah siapa yang berbisik halus di benak renda hati aku.
Aku
bangkit, mencapai kotak rokok Luhman yang berada di atas meja sebelah katil.
Menyalakan sebatang rokok, mendengus nafas gentala naga. Keluh aku sendiri pada
keterasingan aku dalam ruang juga masa yang gelinjang, malam itu. Seperti ada
yang aku ralat sangat tentang sesuatu. Tentang rajuk aku yang mahu di pujuk.
Atau mungkin yang sebenarnya. Aku tak mintak dipujuk. Kalau ia pun aku merajuk.
Wal hal. Aku tak sedikit pun terasa nak merajuk, sebab tak ada benda yang nak
dirajukkan. Aku tak minta dipelawa. Kalau ia pun aku tak dipelawa. Wal hal. Aku
tak sedikit pun terasa mahu dipelawa, sebab tak ada benda pun yang nak dipelawakan.
Benak mata aku tercancang pada muka layar lebar computer riba yang masih lagi
hidup segan mati tak mahu, seperti tuannya juga. Jari kurasan aku mula melayah
di muka papan kekunci, menyusun kata, meluah rasa. Muka surat kosong. Kosong!
…